Strategi Pembelajaran Tahfizhul Qur‘an pada Program Boarding dan Fullday di SMP Integral Hidayatullah Kebumen

Pembelajaran Tahfizhul Qur‘an merupakan
upaya strategis dalam membentuk generasi Qur‘ani yang berakhlak mulia,
berilmu, dan berkarakter. SMP Integral Hidayatullah Kebumen
mengimplementasikan dua model pendidikan, yaitu boarding (berasrama)
dan fullday (sekolah penuh tanpa menginap), yang keduanya memiliki
perbedaan lingkungan belajar, intensitas pendampingan, dan target capaian
hafalan. Perbedaan ini memunculkan kebutuhan penelitian untuk
memahami strategi pembelajaran yang diterapkan pada masing-masing
program, serta bagaimana pengaruhnya terhadap capaian hafalan siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan
program Tahfizhul Qur‘an, strategi pembelajaran yang digunakan, dan
perbedaan hasil antara model boarding dan fullday. Pendekatan penelitian
yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan
data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian
meliputi Kepala Sekolah, Guru Tahfizh, dan siswa perwakilan dari kedua
program. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian, dan
penarikan kesimpulan secara sistematis untuk memperoleh gambaran
menyeluruh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program boarding memiliki
lingkungan belajar terkontrol selama 24 jam dengan intensitas
pembelajaran tinggi melalui metode talaqqi, takrir, sima’i, dan muraja’ah
harian, serta target minimal hafalan 5 juz. Sementara itu, program fullday
menekankan efisiensi waktu di sekolah, pendampingan muraja‘ah di
rumah, dan target minimal hafalan 3 juz, dengan keterlibatan aktif orang
tua melalui buku kontrol hafalan. Kesimpulan penelitian ini adalah
perbedaan lingkungan belajar berdampak signifikan terhadap konsistensi
muraja‘ah, kemandirian siswa, dan pencapaian hafalan, di mana boarding
unggul dalam intensitas dan pengawasan, sedangkan fullday lebih
mengembangkan kemandirian dengan dukungan keluarga.