Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di SMK Ma’arif 9 Kebumen

ABSTRAK
Rizki Arum Sari. 1913205. Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di SMK Ma’arif 9 Kebumen.
Tujuan Penelitian adalah: (1) Untuk menganalisis pelaksanaan manajemen kesiswaan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK Ma’arif 9 Kebumen; (2) Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen kesiswaan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK Ma’arif 9 Kebumen.
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini melibatkan Kepala sekolah, waka kesiswaan, wali kelas, guru BK, guru piket dan siswa dari SMK Ma'arif 9 Kebumen. Dalam penelitian ini, wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data. Untuk menganalisis data, model Miles and Huberman digunakan, yang terdiri dari tiga tahap analisis data kualitatif: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3)
penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya adalah (1) Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan manajemen kesiswaan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK Ma’arif 9 Kebumen diantaranya yaitu: pertama tahap perencanaan, SMK Ma'arif 9
Kebumen menyusun program kegiatan tahunan yang dilakukan setiap tahun ajaran baru yang di dalamnya juga membahas program tata tertib sekolah yang kemudian di tertuang dalam poin kendali siswa; kedua tahap pelaksanaan, SMK
Ma'arif 9 Kebumen melaksanakan program yang telah ditetapkan, siswa di berikan informasi tentang tata tertib di sekolah pada awal masuk; ketiga tahap
evaluasi, SMK Ma'arif 9 Kebumen melakukan evaluasi setidaknya setiap 1 bulan sekali, evaluasi dilakukan dengan penilaian kedisiplinan siswa direkap dalam buku laporan bulanan siswa dan buku catatan pelanggaran; (2) faktor yang
mempengaruhi kedisiplinan di SMK Ma’arif 9 Kebumen yaitu faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung kedisiplinan siswa diantaranya faktor lingkungan, faktor latar belakang keluarga yang baik dan penghargaan. Faktor
penghambat kedisiplinan antara lain masalah keluarga, penyalahgunaan gadget, dan prilaku siswa yang tidak sama.