Analisis Minat Siswa dalam Membaca Al�Qur’an melalui Ekstrakurikuler di SMPN 3 Gombong

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk menganalisis minat siswa dalam membaca Al-Qur’an di SMPN 3 Gombong. 2) Untuk mendeskripsi faktor penghambat dan solusi dalam mengembangkan minat baca Al-Qur’an melalui ekstrakurikuler di SMPN 3 Gombong. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan . Adapun Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini pengumpulan kondensasi atau condensation, penyajian data atau display, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kegiatan ekstrakurikuer BTQ di SMP N 3 Gombong ini targetnya adalah siswa yang belum bisa sama sekali membaca Al-Qur’an. Dari total 663 siswa SMPN 3 Gombong terdapat 104 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler BTQ sehingga persentase siswa yang mengikuti ekstrakurikuler BTQ sejumlah 15,6% yang mengikuti ekstrakurikuler BTQ di SMPN 3 Gombong. Dari 10% siswa yang mengikuti ekstrakurikuler terdapat 70 % siswa belum bisa membaca dan 30% sudah bisa membaca Al Qur’an. Jika berdasarkan kemampuan membaca Al�Qur’an 20% siswa bisa/lancar, 20% cukup lancar, 40% belum lancar, dan 20% belum bisa. Sedangkan faktor yang melatarbelakangi anak mengikuti ekstrakurikuler BTQ yaitu 100% untuk menambah kemampuan belajar membaca Al-Qur’an. Faktor penghambat dalam mengembangkan minat baca Al-Qur’an melalui ekstrakurikuler di SMPN 3 Gombong yairu faktor kurangnya kesadaran dan motivasi siswa terkait dengan pentingnya membaca Al-Qur’an, waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang disuaikan dengan kondisi minat belajar siswa juga fasilitas penunjang kegiatan ekstrakurikuler lainya seperti perlengkapan media belajar yang menyeluruh dan SDM guru yang perlu tingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas guna memenuhi kebutuhan untuk pelaksanaan ekstrakurikuler BTQ di SMPN 3 Gombong dan solusi dari guru pembina yaitu dengan perencanaan waktu yang efektif dan efisien, memvariasikan atau mencoba metode yang lain, Memberikan dorongan motivasi belajar, Memberikan penghargaan kepada siswa yang sudah baca Al-Qur’an, memaksimalkan guru untuk menjadi pembina ekstrakurikuler BTQ, dan perlu adanya komitment kuat dan pendekatan lebih antara guru dengan siswa dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler BTQ.