Strategi Guru Madrasah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Dan Motivasi Belajar Santri Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal

Wafiq Khofifah. 20116857. Strategi Guru Madrasah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Dan Motivasi Belajar Santri Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal. Permasalahan dari penelitian ini adalah masih ditemukan santri yang kurang disiplin dan kurang motivasi dalam hal belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan kedisplinan yang dimiliki santri, 2) untuk mendeskripsikan motivasi yang dimiliki santri, 3) untuk mendeskripsikan strategi guru madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan dan motivasi belajar santri, 4) untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat guru dalam menerapkan strategi dalam meningkatkan kedisiplinan dan motivasi belajar santri di Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dilaksanakan di Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal Karangsari Kebumen. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul diperiksa keabsahannya dengan
triangulasi sumber dan teknik, selanjutnya dianalisis dengan model interaktif yang meliputi 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, dan 4) penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, 1) kedisiplinan santri Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal sudah memiliki kedisiplinan seperti hadir
tepat waktu, disiplin menyelesaikan tugas, dan disiplin dalam kelengkapan pembelajaran. 2) motivasi belajar santri Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal sudah memiliki motivasi berdasarkan indikator yang dikemukakan Uno. 3) upaya
yang dilakukan guru madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan dan motivasi belajar santri yakni dengan memberikan teladan yang baik, memberikan reward dan punishment, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 4). Faktor yang mendukung dan menghambat guru dalam meningkatkan kedisiplinan dan motivasi belajar santri, faktor pendukungnya yaitu kondisi santri, lingkungan belajar, dan kerjasama yang baik, sedangkan faktor yang menghambat yakni
kurangnya daya dukung santri, penyampaian guru yang kurang bisa diterima, serta rendahnya potensi yang dimiliki oleh guru.