Implementasi Metode Reward And Punishment Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Mata Pelajaran PAI di SMK Ma’arif 2 Gombong

Latar belakang masalah penelitian ini adalah pembelajaran PAI di kelas X TPTUP 1 SMK Ma’arif 2 Gombong masih cenderung menggunakan metode ceramah dan diskusi, metode ini cenderung berpusat pada guru sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh dan sulit untuk mengembangkan keaktifannya. Selain itu, siswa menghabiskan banyak waktunya untuk berbicara dan bermain dengan teman sebangku. Terdapat banyak juga siwa yang merasa lesu dan tidak bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, bahkan ada siswa yang tertidur di kelas, siswa cenderung pasif karena suasana kelas yang membosankan. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMK Ma’arif 2 gombong melalui penerapan metode reward and punishment. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X TPTUP 1 yang berjumlah 42 siswa. Sumber data berasal dari siswa kelas X TPTUP 1 yang berjumlah 42 siswa, serta hasil observasi dan tes hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode reward and punishment merupakan metode alternatif dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas X TPTUP 1 SMK Ma’arif 2 Gombong. Hasil belajar siswa pada pra siklus dengan nilai ratarata sebesar 67,33 kemudian setelah melakukan tindakan pada siklus I nilai ratarata meningkat menjadi 74 dan nilai rata-rata pada siklus II meningkat menjadi 81,76. Sedangkan tingkat persentase ketuntasan siswa pada pra siklus yaitu sebesar 36%, kemudian pada siklus I setelah melakukan tindakan meningkat menjadi 67% atau meningkat sebesar 31% daripada kondisi pra siklus dan kemudian pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 90% atau meningkat sebesar 23% daripada siklus I.