TOTAL QUALITY MANAGEMEN (TQM) DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MTS MA’ARIF NU 01 KECAMATAN BRUNO KABUPATEN PURWOREJO

ABSTRAK

Muhammad Syafi’i Munadzar, NIM : 1910552. Total Quality Managemen (Tqm) Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Mts Ma’arif Nu 01 Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo. Tesis, Program Pascasarjana IAINU Kebumen, 2021

Penelitian ini dilatarbelakangi dari beberapa hal, antara lain: jumlah murid yang meningkat, jumlah tenaga pendidikan yang bertambah, pemberdayaan guru secara efektif, responsif dan profesional, pembangunan sarana dan prasarana dalam menunjang pembelajaran semakin maju. Tidak hanya itu, Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Nu 01 Bruno mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah. Prestasi yang pernah di raih oleh Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Nu 01 Bruno dalam berbagai ajang lomba di kabupaten purworejo diantaranya adalah juara 1 tingkat kabupaten purworejo pada lomba KSM mata pelajaran IPA Fisika pada tahun 2017, juara 1 tingkat kabupaten purworejo pada lomba KSM mata pelajaran IPS terpadu terintegrasi pada tahun 2018, lomba adzan dan tilawah pada tahun 2021 yang di selenggarakan di SMK Kepil mendapatkan juara 3.
Metode penelitian kami menggunakan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan tekhnik wawancara, observasi dan dokumen. Untuk menguji kabsahan data penguji mengggunakan tekhnik credibility, transferability, dependability, dan confirmability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. pelaksanaan tqm di Mts Ma’arif Nu 01 Bruno menggunakan lima faktor dalam memuskan pelanggan eksternal dan internal diantaranya a. Wujud fisik (tangible), b. Kepercayaan (reability), c. Daya Tanggap (Responsiveness), d. Keyakinan (Assurance), e. Empati (Empathy). 2. Respek warga sekolah dalam pengambilan kebijakan, Mts Ma’arif Nu 01 Bruno selalu melibatkan pihak-pihak yang berkaitan misalnya selalu konservasi dengan komite sesepuh dari MTs dan melibatkan dari guru-guru walaupun ada yang langsung/hak preogratif kepala sekolah, dari guru dan wakil kepala ditunjuk langsung oleh kepala sekolah untuk memberikan kebijakannya. 3. Pengambilan kebijakan berdasarkan fakta menggunakan, a. Pendekatan Empirik (Empirical Approach), b. Pendekatan Evaluatif (Evaluatif Approach), c. Adopsi/Legitimasi Kebijakan. 4. Penerapan perbaikan mutu secara berkelanjutan di MTs, Perbaikan yang berkesinambungan di sini menggunakan siklus PDCA (plan, do, check, act).

Kata kunci : Manajemen, TQM