Implementasi Metode Pembiasaan Keagamaan dalam Membentuk Karakter Religius Siswa di SMK Ma’arif 6 Ayah

Tujuan penelitian adalah : (1) untuk menganalisis implementasi metode pembiasaan keagamaan dalam membentuk karakter religius siswa di SMK Ma’arif 6 Ayah; (2) untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat implementasi metode pembiasaan keagamaan dalam membentuk karakter religius siswa di SMK Ma’arif 6 Ayah. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TAV 1 di SMK Ma’arif 6 Ayah Tahun Pelajaran 2023/2024. Hasil penelitian tentang implementasi metode pembiasaan keagamaan dalam membentuk karakter religius siswa di SMK Ma’arif 6 Ayah yaitu : (1) Pembiasaan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), (2) Pembiasaan bersikap disiplin, (3) Pembiasaan bersikap bertanggung jawab, (4) Pembiasaan hidup bersih dan sehat, (5) Pembiasaan Jujur, (6) Pembiasaan Pembacaan Al Quran, (7) Pembiasaan sholat dhuha berjamaah,(8) Pembiasaan Pembiasaan sholat dhuhur berjamaah, (9) Pembiasaan Pembacaan surah Al-Waqiah, (10) Pembiasaan pembacaan surah Al-Mulk, (11) Pembiasaan pembacaan surah Ar-Rahman, (12) Pembiasaan Yasin, Tahlil, dan Infaq, (13) Pembiasaan pembacaan Asmaul Husna. Kegiatan pembiasaan tersebut dilaksanakan pada jam pertama pembelajaran yakni pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai. Nilai-nilai karakter yang ditanamkan kepada siswa antara lain kejujuran, tanggung jawab, peduli lingkungan, kedisiplinan, dan religius. Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan implementasi metode pembiasaan keagamaan dalam membentuk karakter religius siswa di SMK Ma’arif 6 Ayah yaitu : (1) Fasilitas mencukupi; (2) Sarana dan prasarana memadai; (3) Siswa disiplin mengikuti kegiatan pembiasaan; dan (4) Peran serta guru mapel jam pertama dalam membimbing siswa di kelas; (5) SDM Guru PAI yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya adalah (1) Masih banyak siswa yang belum bisa membaca Al Qur'an; (2) Banyak siswa yang merasa asing dengan Shalat Dhuha; (3) Latar belakang siswa yang berbeda beda; (4) Lingkungan yang tidak agamis; (5) Kurangnya Kesadaran Siswa.