Konsep Kesetaraan Gender Perspektif KH. Husein Muhammad dan Relevansinya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan penelitian adalah: (1) untuk mengetahui lebih dalam tentang konsep kesetaraan gender perspektif K.H. Husein Muhammad. (2) untuk menelaah lebih jauh relevansi antara konsep yang dijelaskan oleh K.H. Husein Muhammad dengan tujuan pendidikan Islam. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan sumber primer karya K.H. Husein Muhammad dengan judul Islam Agama Ramah Perempuan. Selanjutnya pendekatan penelitian yang digunakan penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang didalamnya mendeskripsikan argumen-argumen yang bersumber dari para intelektual dalam bidang gender dan pendidikan Islam. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) gender merupakan konsep sosial yang digunakan untuk melihat diferensiasi antara lakilaki dan perempuan. Para feminis melihat banyaknya pandangan negatif terhadap perempuan seperti kekerasan, stereotype, subordinate dan marginalisasi. Oleh karena itu, mereka memperjuangkan untuk memberikan ruang kepada perempuan untuk terjun dalam bidang sosial sebagaimana halnya laki-laki. (2) Pendidikan Islam merupakan kegiatan yang berusaha mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia. Pendidikan Islam bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai khalifah yang senantiasa mengerti akan posisinya sebagai hamba dan selalu mengabdikan dirinya berdasarkan apa yang diperintahkan Allah. Oleh karena itu, siapa saja bisa dan berhak mengaktualisasikan potensinya tanpa melihat jenis kelamin biologis. Gender dalam perspektif pendidikan Islam, berusaha mendudukkan manusia sebagai peserta didik atau pelaku pendidikan yang memiliki keinginan untuk maju. Lakilaki dan perempuan memiliki hak yang setara untuk berpartisipasi aktif di bidang Pendidikan. Konsep kesetaraan gender dalam pendidikan Islam yang dijelaskan oleh K.H. Husein Muhammad bahwa pendidikan Islam yang adil haruslah berlandaskan prinsip-prinsip hak
sasi manusia (HAM). Pendidikan dikatakan adil yaitu pendidikan yang memberikan kesempatan belajar dan memperoleh pengetahuam yang sama antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran adalah dengan tidak membedakan materi yang diberikan antara murid laki-laki dan perempuan serta fasilitas dan kesempatan belajar yang diberikan sama.