Fadilah Puspitasari, NIM.2122170 (2025) Pemenuhan Hak Nafkah Anak Pasca Perceraian Perspektif Sosiologi Hukum Keluarga Islam di Desa Adikarto Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. Diploma thesis, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama ( IAINU) Kebumen.
1. COVER.pdf - Published Version
Download (693kB)
2. BAB I.pdf - Published Version
Download (549kB)
3. BAB II.pdf - Published Version
Download (278kB)
4. BAB III.pdf - Published Version
Download (149kB)
5. BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (191kB)
6. BAB V.pdf - Published Version
Download (105kB)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (169kB)
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pemenuhan Hak Nafkah Anak Pasca Perceraian Perspektif Sosiologi Hukum Keluarga Islam di Desa Adikarto Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen yang dilatarbelakangi oleh Pemenuhan Hak Nafkah Anak
Pasca Perceraian yang merupakan isu penting yang tidak hanya berkaitan dengan ketentuan hukum formal, tetapi juga menyentuh aspek sosial, moral, dan budaya
Masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik pemenuhan nafkah anak pasca perceraian di Desa Adikarto Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen, serta menganalisinya dalam perspektif sosiologi hukum
keluarga Islam. Metode penelitian ini yang digunakan Adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian di analisis secara deskriptifanalitis dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan, Kompilasi Hukum Islam, serta teori sosiologi hukum keluarga Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara normative, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 dan Kompilasi
Hukum Islam menegaskan bahwa ayah tetap berkewajiban menafkahi anak meskipun terjadi perceraian. Namun, dalam praktik sosial di Desa Adikarto kewajiban tersebut tidak sepenuhnya terpenuhi. Ibu turut serta menanggung
Sebagian kebutuhan anak karena keterbatasan ekonomi ayah, hambatan komunikasi, serta pertimbangan moral untuk mengutamakan kepentingan anak. Pola pemenuhan nafkah yang muncul bervariasi: ada ayah yang konsisten
memberikan nafkah dengan ibu sebagai pelengkap, ada yang menanggung secara bersama, dan ada pula kasus Dimana ibu lebih dominan dalam memenuhi kebutuhan anak. Dalam perspektif sosiologi hukum keluarga Islam, fenomena
tersebut mencerminkan adanya living law (hukum yang hidup dalam masyarakat), di mana pemenuhan nafkah anak dipandang sebagai tanggung jawab bersama orang
tua, bukan hanya kewajiban ayah semata. Nilai kekeluargaan, gotong royong, dan prinsip kemaslahatan (maslahah) menjadi dasar utama dalam praktik sosial Masyarakat Desa Adikarto. Dengan demikian, pemenuhan hak nafkah anak pasca perceraian di Desa Adikartobersifat dinamis
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | Pembimbing :Abdul Waid,M.S.I |
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
| Divisions: | Fakultas Syariah Ushuludin dan Dakwah > Akhwal Syakhsiyyah |
| Depositing User: | Unnamed user with email admin@iainu-kebumen.ac.id |
| Date Deposited: | 18 Dec 2025 03:59 |
| Last Modified: | 18 Dec 2025 03:59 |
| URI: | https://eprints.iainu-kebumen.ac.id/id/eprint/1811 |
