Tafsir Maqashidi Atas Ayat-ayat Ekologi Dalam Konteks Anthropocene Perspektif Abdul Mustaqim

ABSTRAK
Masrukhil Rosid. 2025: Tafsir Maqashidi Atas Ayat-ayat Ekologi Dalam Konteks Anthropocene Perspektif Abdul Mustaqim. Penelitian ini membahas pendekatan tafsir maqāṣidī terhadap ayat-ayat AlQur’an yang berhubungan dengan persoalan ekologi, serta relevansinya dalam merespons krisis lingkungan global pada era Anthropocene. Anthropocene
dipahami sebagai masa ketika aktivitas manusia menjadi kekuatan dominan yang memicu perubahan signifikan terhadap sistem bumi, seperti pemanasan global, polusi, deforestasi, hingga kepunahan spesies. Fenomena ini tidak hanya krisis
ekologis, melainkan juga krisis moral dan spiritual, sehingga menuntut pendekatan multidisipliner, termasuk kontribusi nilai-nilai keagamaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aktualisasi pesan ekologis AlQur’an melalui pendekatan tafsir maqāṣidī dengan fokus pada tiga ayat utama: QS. alBaqarah [2]:11 tentang larangan berbuat kerusakan (fasād), QS. ar-Raḥmān mengenai keseimbangan (mīzān), dan QS. at-Tīn [95]:4 tentang
kemuliaan manusia dalam posisi kekhalifahan. Rumusan masalah difokuskan pada: (1) bagaimana pendekatan tafsir maqāṣidī memahami ayat-ayat ekologi, dan (2)
bagaimana relevansinya terhadap isu lingkungan di era Anthropocene?. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka dengan teknik analisis tematik (mawḍū‘ī) melalui prinsip maqāṣid al-sharī‘ah
seperti ḥifẓ al-nafs (penjagaan jiwa), ḥifẓ al-bi’ah (penjagaan lingkungan), dan maṣlaḥah (kemaslahatan umum).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tafsir maqāṣidī membuka ruang interpretasi Al-Qur’an yang berorientasi pada tujuan universal syariat, yaitu pelestarian kehidupan, keadilan ekologis, dan tanggung jawab moral manusia.
Penafsiran terhadap tiga ayat tersebut membentuk fondasi etika lingkungan Islam yang relevan untuk menjawab tantangan ekologis kontemporer.