Pelaksanaan Dan Konsekuensi Hukum Perkawinan Beda Agama Di Desa Pengaringan

Nur Hidayati, NIM.2022142 (2024) Pelaksanaan Dan Konsekuensi Hukum Perkawinan Beda Agama Di Desa Pengaringan. Diploma thesis, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama ( IAINU) Kebumen.

[thumbnail of 1. COVER.pdf] Text
1. COVER.pdf - Published Version

Download (1MB)
[thumbnail of 2. BAB I.pdf] Text
2. BAB I.pdf - Published Version

Download (290kB)
[thumbnail of 3. BAB II.pdf] Text
3. BAB II.pdf - Published Version

Download (284kB)
[thumbnail of 4. BAB III.pdf] Text
4. BAB III.pdf - Published Version

Download (348kB)
[thumbnail of 5. BAB IV.pdf] Text
5. BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (530kB)
[thumbnail of 6. BAB V.pdf] Text
6. BAB V.pdf - Updated Version

Download (179kB)
[thumbnail of 7. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (274kB)

Abstract

ABSTRAK
Nur Hidayati, 2022142, 2024, Pelaksanaan Dan Konsekuensi Hukum Perkawinan Beda Agama Di Desa Pengaringan.
Penelitian ini berawal dari pernikahan seorang anak perempuan dengan pasangannya yang berasal dari pasangan suami isteri yang berbeda agama.. Namun, bapak dari perempuan ini tidak dapat menjadi wali nikah dikarenakan beragama non muslim. Menurut agama Islam,urutan wali setelah bapak adalah kakeknya. Sehingga pernikahan dapat berlangsung dengan wali kakeknya. Selain itu, anak perempuannya
yang menikah juga melakukan syahadah terlebih dahulu karena masuk Islam. Anak perempuan menyembunyikan status agamanya dari orang tuanya sehingga dapat terbuka ketika akan melangsungkan pernikahan. Dengan adanya permasalah ini,tujuan penelitian ini untuk mencari tahu bagaimana pelaksanaan dan konsekuensi hukum perkawinan beda agama di Desa Pengaringan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normative. Subjek penelitian yaitu Pasangan pelaku pernikahan Beda Agama, Kepala KUA Kecamatan Pejagoan, Kepala
Desa Pengaringan, Tokoh Agama,dan masyarakat. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian dari perkawinan beda agama dilakukan dengan cara salah satu pasangan berpindah agama terlebih dahulu untuk mendapatkan kepastian hukum. Setelah dilaksanakan perkawinan masing-masing pasangan kembali lagi ke agama semula. Konsekuensi hukum yang di dapat dari pasangan beda agama ini yaitu tidak dapat menjadi wali nikah. Ketidakjelasan pembagian waris dan pemilihan agama anak tentu menjadi masalah dalam rumah tangga ini. Konsekuensi social mereka di cemooh dan kurang mendapat respon yang baik dari masyarakat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Slamet Mujiono,M.Hum
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Syariah Ushuludin dan Dakwah > Akhwal Syakhsiyyah
Depositing User: Unnamed user with email admin@iainu-kebumen.ac.id
Date Deposited: 11 May 2025 03:03
Last Modified: 11 May 2025 03:03
URI: https://eprints.iainu-kebumen.ac.id/id/eprint/1502

Actions (login required)

View Item
View Item