Kekayaan Dalam Al Qur‟an (Studi Atas Pemahaman Kiai-Kiai Muda NU di Petanahan, Kebumen)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggali serta mempelajari pemahaman Kiai-kiai muda NU di Petanahan atau yang berkiprah disana mengenai konsep kekayaan dalam al-Qur‟an. Penelitian ini tergolong dalam penelitian lapangan dan tokoh, dengan jenis kualitatif. adapun metode penelitian yang digunakan adalah dengan wawancara tokoh dan sebagian masyarakat / jama‟ah, observasi, pengumpulan data dan analisis. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Kiai-kiai muda NU Petanahan, masyarakat / jama‟ah, serta buku dan kitab yang
relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman kyai muda NU Petanahan terhadap kekayaan bervariasi secara signifikan. Beberapa kyai melihat kekayaan sebagai amanah yang harus dikelola dengan bijak dan digunakan untuk
kesejahteraan umat, sementara yang lain menekankan pentingnya hidup sederhana dan menghindari materialisme. Perbedaan pemahaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu latar belakang pendidikan, pengalaman pribadi,
pengaruh globalisasi, peran dan tanggung jawab sosial, serta interpretasi agama. Latar belakang pendidikan yang beragam, baik dari pesantren tradisional maupun institusi pendidikan modern, mempengaruhi cara kyai muda memahami dan menginterpretasikan konsep kekayaan. Pengalaman hidup dan lingkungan tempat mereka tumbuh juga berperan besar dalam membentuk pandangan mereka. Selain itu, globalisasi membawa berbagai pandangan dan nilai baru yang mempengaruhi pemahaman kyai muda tentang ekonomi dan kekayaan. Peran dan
tanggung jawab sosial yang diemban oleh kyai muda juga berkontribusi pada perbedaan pemahaman ini, di mana beberapa kyai lebih fokus pada pemberdayaan ekonomi umat, sementara yang lain lebih menekankan aspek spiritual dan sosial.
Terakhir, perbedaan dalam interpretasi teks-teks agama juga menjadi faktor penting yang menyebabkan variasi pemahaman di antara kyai muda NU