Strategi Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan dalam Meningkatkan Minat Masyarakat di Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Hati Purwareja Klampok Banjarnegara.

ABSTRAK
Rustiana Handayani, Strategi Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan dalam Meningkatkan Minat Masyarakat di Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Hati purwareja Kalmpok Banjarnegara, Tesis, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana IAINU Kebumen, 2024. Penelitian ini dilatarbelakangi upaya untuk menarik minat masyarakat ke
sekolah sebagai pelanggan jasa pendidikan yaitu dengan menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat. Strategi bauran pemasaran merupakan suatu cara atau rencana dari sebuah organisasi untuk mencapai keunggulan serta terus
mengalami peningkatan di masa depan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui serta mendeskripsikan strategi bauran pemasaran jasa pendidikan yang ada di SDIT Mutiara Hati dalam menarik minat masyarakat dengan
menggunakan bauran pemasaran sebagai alat untuk promosi program keunggulan sekolah yang menekankan pada 7P (Product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process) dan mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi minat masyarakat terhadap SDIT Mutiara Hati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,
dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Informan dalam wawancara ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru mata pelajaran,
komite sekolah, siswa dan wali murid. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pemasaran di SDIT Mutiara Hati sudah dilaksanakan dengan baik dibuktikan dengan adanya data peningkatan
jumlah siswa di setiap tahunnya. Pertama, produk jasa pendidikan yang ditawarkan berupa program- program unggulan dan ekstrakulikuler sekolah. Kedua, harga/biaya disesuaikan dengan program dan terdapat diskon/potongan harga. Ketiga, tempat yang disediakan sudah terjamin dari segi legalitas dan tata letak. Keempat, promosi dilakukan melalui media sosial, kunjungan/sosialisasi, dan acara besar sekolah. Kelima, SDM berupa kepala sekolah, guru, dan
karyawan. Keenam, bukti fisik berupa fasilitas-fasilitas di sekolah. Ketujuh, proses penyaluran jasa pendidikan mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.