Manajemen pengembangan Mutu pendidikan di PPDA Nurul Iman

ABSTRAK
RADEN RORO SYARIFAH HANI’AH, NIM: 2241054,
“MANAJEMEN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN DI PPDA
NURUL IMAN " , Tesis. Kebumen Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen.2024. Penelitian tesis ini dilatarbelakangi oleh fenomena pengembangan mutu pondok pesantren di daerah kami yang belum menunjukkan peningkatan, bahkan jumlah santrinya belum banyak. Padahal, setiap
pondok pesantren bertujuan untuk mengembangkan pondoknya. Namun, terdapat sebuah pondok pesantren dengan pengembangan yang sangat signifikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, yaitu di PPDA Nurul Iman. Pimpinan lembaga ini berhasil mengembangkan pondok pesantren dengan mendirikan pendidikan formal seperti MTs Nurul Iman dan Madrasah Nurul Iman dengan memiliki program unggulan takhfidz yang
berjiwa wirausaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui dalam hal: (1) perencanaan pengembangan mutu pondok pesantren dalam meningkatkan mutu pendidikan di PPDA Nurul Iman Kesugihan, (2) pelaksanaan pengembangan mutu pondok pesantren dalam meningkatkan mutu pendidikan di PPDA Nurul Iman Kesugihan, (3) pemeriksaan pengembangan mutu pondok pesantren dalam meningkatkan mutu pendidikan di PPDA Nurul Iman Kesugihan, Cilacap, (4) tindak lanjut pengembangan mutu pondok pesantren dalam meningkatkan mutu
pendidikan di PPDA Nurul Iman Kesugihan.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data kasus individu. Keabsahan Data dilakukan dengan credibility, transferability, dependability, dan confirmability.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan pengembangan mutu pondok dilakukan dengan mendirikan sekolah formal seperti MTs Nurul Iman dan Madrasah Nurul Iman, melibatkan semua pengurus yayasan dalam musyawarah, serta menerima masukan untuk perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang. (2) pelaksanaan dilakukan melalui
musyawarah untuk menentukan kepengurusan yayasan, pondok pesantren, dan sekolah formal, dengan strategi pengurus inti dari keluarga sendiri untuk memudahkan tindak lanjut dan pertanggungjawaban. (3) pemeriksaan pengembangan melibatkan program hafalan Al-Qur'an, kewirausahaan dan
sekolah formal, dengan pengelolaan sekolah formal oleh individu yang berpengalaman dalam bidang pendidikan. (4) tindak lanjut dilakukan oleh pengasuh pondok secara kontinu dan berkelanjutan, den