Analisis Framing Pemberitaan Tragedi Kanjuruhan Dalam Implementasi Jurnalisme Profetik Pada Media Online Tempo.co dan RMOL.id (Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki)

Tragedi Kanjuruhan merupakan kerusuhan di stadion sepak bola Malang yang menewaskan 135 korban jiwa pada 1 Oktober 2022. Kerusuhan terjadi setelah pertandingan Liga BRI 1 Arema FC versus Persebaya yang melibatkan suporter, pihak keamanan dan panitia pelaksana pertandingan. Peristiwa Kanjuruhan menjadi perhatian khusus hingga kancah Internasional. Banyak media yang memuat berita Kanjuruhan termasuk media online Tempo.co dan RMOL.id. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui framing antara Tempo.co dan RMOL.id dalam memuat berita tragedi di stadion Kanjuruhan selama edisi Oktober 2022 dan implementasinya menurut jurnalisme profetik dari kedua media tersebut. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dan termasuk penelitian kepustakaan (library research). Penelitian menggunakan pendekatan framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang memiliki empat perangkat untuk menganalisis teks berita yakni: struktur sintaksis (cara wartawan menyusun berita), struktur skrip (cara wartawan mengisahkan berita), struktur tematik (cara wartawan menulis fakta), dan struktur retoris (cara wartawan menekankan berita). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan framing antara Tempo.co dan RMOL.id selama edisi Oktober 2022. Perspektif Tempo.co dalam memuat berita tragedi Kanjuruhan tidak condong ke salah satu pihak. Narasumber yang dipilih bervariatif, dari pihak suporter sepak bola, aparat keamanan, panitia pelaksana dan pemerintah daerah setempat. Pemberitaan RMOL.id setelah dianalisis cenderung pro kepada pihak suporter. Porsi kesalahan aparat keamanan dan panitia pelaksana lebih banyak dimuat oleh RMOL.id dengan narasumber dari para tokoh politik terpilih. Kedua media tersebut secara umum sudah menerapkan kaidah jurnalistik, namun secara ideal Tempo.co lebih berimbang dan lebih menerapkan kaidah jurnalisme profetik dalam pemberitaannya.