Nilai-Nilai Akhlak Menuntut Ilmu Dalam Qs. Al Kahfi Ayat 60-82 (Studi tafsir as- Sya‟rawi terhadap kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir)

Permasalahan umum yang diangkat oleh peneliti adalah tentang nilai-nilai akhlak menuntut ilmu. Berawal dari kegelisahan masyarakat di era global yang mempertanyakan bagaimana peranan ilmu akhlak yang berperan di dalamnya, sedangkan perkembangan zaman dan teknologi sudah semakin maju dan canggih, sehingga bagaimana para ilmuan menjawab persoalan tantangan zaman yang semakin merajalela, dimana ilmu sangat mudah di dapat sedangkan nilai akhlak sudah mulai luntur. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai akhlak menuntut ilmu yang terkandung dalam Qs, Al-Kahfi ayat 6082, dan bagaimana Muhammad Mutawalli as syarawi menjelaskan tafsirnya yang menunjukan bahwa dalam menuntut ilmu wajib bagi kita untuk mengetahui nilai akhlak agar dalam penerapan dan pengamalanya dapat membawa maslahat bagi sang pemiliknya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dan melakukan penelitian kepustakaan (library research) yang di pandu dengan teori-teori yang terdapat dalam literatur dan informasi baik dalam bentuk buku, jurnal, e-book,dan lain sebagainya. Sementara itu, pembahasannya sendiri menggunakan pendekatan atau metode tafsir maudhu‟i, dalam metode ini penafsiran tidak dilakukan ayat demi ayat, akan tetapi mengambil sebuah tema khusus dari berbagai macam tema yang di bahas dalam Al-Qur‟an. Dari penelitian ini ditemukan beberapa nilai-nilai akhlak dalam menuntut ilmu yang patut kita contoh diantaranya, seorang murid dalam mencari ilmu harus memilih guru yang mempunyai sanad keilmuan yang sampai kepada Rasululloh Muhammad Saw, senantiasa mengedepankan sifat sabar, serta mendapat ridho dan keberkahan dari seorang guru adalah tujuan utamanya.
Kata Kunci : Nilai-nilai Akhlak, Akhlak Menuntut Ilmu, Qs. Al Kahfi ayat 60-82,Tafsir As Sya’rawi, Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir