HOAX Perspektif Mufasir Indonesia dalam QS. An-Nur ayat 11-18 (Studi Komparatif Tafsir al-Misbah dan Tafsir al-Azhar)

Permasalahan yang timbul akibat HOAX atau berita bohong yang tersebar luas di media sosial, dalam lingkungan masyarakat kecil maupun masyarakat luas, berita yang belum adanya klarifikasi dapat dengan mudah dan cepat menyebar di media sosial yang mereka miliki, maupun dari mulut ke mulut secara langsung. Penyebaran tanpa adanya koreksi akan berdampak buruk, yang akan menyebabkan prasangka buruk dan permusuhan satu sama lain. Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis mengangkat tema Hoax Perspektif Mufasir Indonesia dalam Surat an-Nur Ayat 11-18 (Studi Komparatif Tafsir al-Misbah dan Tafsir al-Azhar), yang berfokus dalam mengkaji sikap dalam menerima informasi yang belum terdapat kejelasannya. Jenis penelitian skripsi ini adalah kualitatif, dengan metode pendekatan komparatif dan pengumpulan data library reseach. Adapun hasil kesimpulan dari penulis yaitu, HOAX atau berita bohong adalah berita yang sengaja dibuat untuk menyesatkan orang-orang yang menerimanya, diada-adakan atau diputarbalikkan fakta, sehingga berakibat menyesatkan dan menyebabkan pencemaran baik individu maupun kelompok dengan tanpa bukti-bukti yang kuat. Secara umum penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsirnya al-Misbah dan Buya Hamka dalam Tafsirnya al-Azhar dalam menaggapi sebuah berita memiliki persamaan yakni tuntutan agar umat Islam senantiasa berhati-hati dalam menerima sebuah berita, jangan mudah untuk langsung percaya dan menyebarkan tanpa ada klarifikasi atas berita tersebut dan merugikan bagi individu maupun kelompok, karena terdapat siksa yang pedih bagi pembuat dan penyebar berita HOAX tersebut.