MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH LUAR BIASA Studi Kasus di SLB (Tunarungu Wicara) Negeri 1 Tabanan Bali

ABSTRAK
Multin Silvia, NIM: 2010703. Manajemen Pendidikan Agama Islam di
Sekolah Luar Biasa Studi Kasus di SLB B (Tunarungu Wicara) Negeri 1 Tabanan
Bali, Tesis Program Pascasarjana IAINU Kebumen, 2022
Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya pendidikan agama Islam yang
diberikan kepada generasi penerus bangsa tidak hanya kepada anak normal saja,
begitu juga anak yang memiliki keterbatasan atau kelainan fisik atau mental juga
memiliki hak yang serupa dalam memperoleh pendidikan. Anak tunarungu juga
memiliki potensi positif yang dapat berkembang sama dengan anak normal lainnya,
oleh karena itu dibutuhkan bimbingan dan pendidikan yang khusus bagi mereka tidak
hanya berupa material saja yang terpenting adalah bimbingan dan bantuan yang
bersifat spiritual dan mental. dalam hal pendidikan berupa usaha dan kerja keras guru
agar peserta didik dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dan metode
pengumpulan data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode
observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis
interaktif yang menghubungkan empat bagian yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya mengecek keabsahan data
menggunakan dua bagian yaitu perpanjangan keikutsertaan dan triangulasi metode
dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian yang didapat dari penelitian ini adalah: pertama perencanaan
pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus (tunarungu wicara) menetapkan hari
yang efesien, menyusun silabus, menyusun Rencana Program, Pembelajaran dan di
lanjutkan dengan melakukan penilaian, dan media sangat di utamakan guru dalam
proses pembelajaran berlangsung. Kedua pelaksanaan pembelajaran bagi anak
berkebutuhan khusus (tunarungu wicara) lebih mengutamakan pada praktek dan
aplikasi secara langsung contohnya dalam pelaksanaan solat dengan benda yang jelas
dan berbentuk nyata bertujuan agar peserta didik lebih meningkatkan pemahaman
terhadap ajaran agama Islam dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Ketiga evaluasi hasil pembelajaran pendidikan agama Islam bagi anak tunarungu
wicara yang lebih dinilai dari hasil praktik secara langsung tentu berbeda dengan
proses evaluasi siswa normal lainnya. Keempat pengawasan pembelajaran pendidikan
agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus melakukan dengan cara supervisi bagi
guru, pengawas melakukan pengawasan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.