STRATEGI PEMBELAJARAN PAI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SD NEGERI 3 SAMPANG KECAMATAN SEMPOR

ABSTRAK
Ayu Rodziyah 18116405. Pendidikan karakter merupakan kunci terpenting untuk
memperbaiki perilaku pribadi dan masyarakat. Guru PAI mempunyai
tanggungjawab yang dominan untuk mempersiapkan siswa-siswa khususnya
siswa muslimin supaya mempunyai dasar yang kuat untuk kehidupan di masa
yang akan datang. Guru PAI SD Negeri 3 Sampang hadir sebagai tempat untuk
mendidik generasi penerus yang bermoral berdasarkan iman dan taqwa di tengah
krisis moralitas yang melanda negeri ini.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui strategi guru PAI dalam
membentuk karakter siswa di SD Negeri 3 Sampang Sempor. (2) mengetahui
nilai-nilai karakter yang ditanamkan oleh guru PAI di SD Negeri 3 Sampang
Sempor. Dalam upaya mencapai tujuan yang ditentukan, peneliti menerapkan
pendekatan kualitatif dengan metode lapangan. Beberapa metode dalam
mengumpulkan data yang diterapkan oleh peneliti yaitu metode wawancara,
observasi, serta dokumentasi. Sementara itu, untuk menguji keabsahan data yang
diperoleh metode yang digunakan peneliti saat analisis data dengan sistem
triangulasi data. Data yang didapatkan yakni data yang berasal dari hasil
interview, observasi, serta dokumentasi yang terlebih dahulu direduksi agar
validitas pada kesimpulan terhadap data lebih kredibel.
Adapun penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil: (1) nilai
karakter yang ditanamkan oleh guru PAI di SD Negeri 3 Sampang Sempor adalah
sebagai berikut: a) kejujuran b) religius c) disiplin d) kebersihan dan kerapian e)
kepedulian f) tanggungjawab g) rasa ingin tahu h) serta rasa percaya diri. (2)
Strategi guru PAI dalam pembentukan karakter siswa dengan cara : Pertama,
keteladanan bertingkah laku. Guru mengajak langsung dan memberi contoh
kepada siswa. Kedua, penanaman sikap disiplin. Guru bertindak tegas dalam
memberi teguran lisan bahkan sanksi tegas bagi yang melanggar peraturan di
sekolah. Ketiga dengan pembiasaan. Program pembiasaan di sekolah seperti :
Sholat duha secara berjamaah. Keempat, dengan membangun iklim yang
kondusif. Kelima, dengan integrasi dan internalisasi. Pengintegrasian nilai-nilai
karakter pada setiap mata pelajaran, yang berfokus pada materi Pendidikan agama
islam.