Penerapan Pembelajaran Tahfidh Al-Qur’an Menggunakan Metode Murojaah Di SMP Tahfidh Al-Hidayah Tambak Banyumas.

ABSTRAK
Takhrimudin (18116611): Penerapan Pembelajaran Tahfidh Al-Qur’an
Menggunakan Metode Murojaah Di SMP Tahfidh Al-Hidayah Tambak Banyumas.
Tujuan Yang Ingin Dicapai Adalah: Untuk Mengetahui Penerapan
Tahfidhul Qur’an Menggunakan Metode Muroja’ah Di SMP Tahfidh Al-Hidayah
Tambak, Untuk mengetahui Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan
Pembelajaran Tahfidh Qur’an dengan Menggunakan Metode Murojaah Di SMP Al�Hidayah Purwodadi Tambak Banyumas
Penelitian Ini merupakan Jenis penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan
wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Responden penelitian ini adalah Pendiri
SMP Tahfidh Al-Hidayah Tambak Banyumas dan sekaligus Pengasuh Pondok
Pesantren Tahfidh Al-Hidayah Tambak Banyumas, Kepala Sekolah, Guru Tahfidh,
dan peserta didik.
Hasil Penelitian ini adalah: Tentang Pembelajaran Tahfidh Al-Qur’an
Dengan Menggunakan Metode Muroja’ah Di SMP Tahfidh Al-Hidayah Purwodadi
Tambak Banyumas Dengan Cara: Muroja’ah Hafalan Bersama-Sama Dan
Disimak Oleh Pak Guru Dan Buguru, Muroja’ah Hafalan Al-Qur’an Dilakukan
Bersama Teman, Dan Muroja’ah Hafalan Yang Lama Dan Baru Kepada Pak Guru
Dan Buguru. Adapun Faktor pendukung dari pembelajaran Tahfidh Qur’an dengan
menggunakan metode Muroja’ah, Sarana dan Prasarana yang memadai,Kualitas
Dewan guru harus sudah tahfidh atau sedang menjalankan program tahfidh,
Keaktifan santri selama proses pembelajaran berlangsung, karena peserta didik
yang aktif akan mampu menghidupkan kelas dengan suasana yang menyenangkan,
dan adanya dukungan dari keluarga peserta didik. Faktor penghambat kalau dilihat
dari segi kebersihanya kurang begitu tertib seperti anak yang tidak melaksanakan
jadwal piket menyapu, penataan meja dan kursi yang kurang rapi sehingga untuk
belajar didalam ruang kelas kurang nyaman, Seorang guru tahfidh yang hadirnya
tidak tepat waktu dan proses muroja’ah yang kurang kondusif, Psikis peserta didik
yang malas untuk muroja’ah hafalan yang sudah didapat sehingga tertinggal jauh
dari teman sekelasnya menyebabkan peserta didik semakin kesulitan
menggabungkan secara urut dengan hafalan sebelumnya, dan Karena tidak
hadirnya guru tahfidh sebab tugas yang lain membuat pengajaran diwakilkan
kepada guru yang bukan pada bidangnya.