Makna Dzulm dalam Al-Qur'an ( Kajian Al-Wujuh Atas Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab)

ABSTRAK
Fatthur Rohmah, Makna Dzulm Dalam Al-Qur’an (Kajian Al-Wujuh Atas
Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab)
Dzulm merupakan suatu perbuatan yang tercela, dimana perbuatan tersebut
dapat merugikan orang lain dan juga dirinya sendiri. Adapun dalam Al-Qur‟an
dengan kajian al-Wujuh, Dzulm tidak hanya bermakna aniaya yang dimana
perbuatan tersebut dapat merugikan orang lain dan dirinya sendiri, tetapi
mengandung makna yang berbeda lainnya. Ilmu al-Wujuh merupakan suatu lafal
yang memiliki makna ganda yang digunakan dalam maknanya yang beragam.
Berangkat dari permasalahan ini, penulis merumuskan dua tujuan penelitian, yaitu
untuk menjelaskan seputar Ilmu al-Wujuh dan menjelaskan pemahaman M.
Quraish Shihab terhadap makna Dzulm dalam Al-Qur‟an yang dikaji dalam aspek
Ilmu al-Wujuh.
Adapun metode maudhui (tematik) dengan menghimpun ayat-ayat yang
berkaitan dengan lafal Dzulm. penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan
(library research), yaitu dengan mengumpulkan data kepustakaan dan
menggunakan teknik analisis deskriptif terhadap material perpustakaan seperti
buku-buku, kitab-kitab, maupun literatur lainnya yang mendukung pembahasan
ini. Data primer yang penulis gunakan anatara lain ialah Al-Qur‟an dan kitab�kitab yang membahas ilmu al-Wujuh. Sedangkan data sekunder, penulis
menggunakan kitab tafsir al-Misbah, serta beberapa kitab lainnya yang
mendukung.
Adapun hasil penelitiannya adalah dari Tafsir Al-Misbah, memperoleh data
bahwa makna dalam Dzulm tersebut mempunyai makna yang berbeda. Seperti
dalam Q.S Al-Baqarah: 257 Dzulm yang berarti aneka kegelapan dan Q.S Al�Baqarah: 57 Dzulm yang berarti penganiayaan. Maka dari perbedaan makna
tersebut yang dimaksud al-Wujuh.
Kata kunci: Dzulm, al-Wujuh, M. Quraish Shihab