SURAH AL-IKHLAS: KAJIAN TAFSIR INDONESIA (Studi Komparasi Tafsir Al-Azhar Dan Tafsir Al-Ibriz)

Alasan penulis meneliti penelitian ini adalah Pertama apa perbedaan dan kesamaan penafsiran Hamka dan Bisri Mustofa tentang penafsiran surat Al-Ikhlas? kedua bagaimana relevan penafsiran mereka berdua tentang surah al-Ikhlas ? Adapun tujuan dalam peneliti ini adalah untuk memaparkan dan menjelaskan data penafsiran Hamka dan Bisri Mustofa sebagai salah satu wacana bagi umat islam terkait dengan berbagai penafsiran yang muncul pada zaman dahulu sampai sekarang. Agar masyarakat untuk dirasionalkan. kemudian dalam penafsiranya tidak mengabaikan kaidah-kaidah yang berlaku dalam ilmu tafsir yang telah disepakati oleh para ulama tafsir. Dalam menjawab ermasalahan di atas, peneliti ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (ribrary research) dengan metode penyajian data secara Deskritif dan Analitis. Deskriptif Analitis adalah memaparkan bagaimana kedua mufasir menafsirkan surah al-Ikhlas dalam al-Qur‟an kemudian membandingkan pendapat keduanya dalam penafsiranya. Hamka dan Bisri Mustofa beliau berdua sama-sama menafsirkan surat al-Ikhlas dengan metode tahlili (analisis). Beliau berdua memulai dengan mengartikan kata demi kata pada setiap ayat kemudian dijelaskan maknanya secara global, lalu disertai penjelasan tentang hubungan atau korelasi (munasabah) antar ayat. Terkadang juga ada asbab al-Nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) serta hadis-hadis dari Rasulullah, Sahabat, Tabi‟in sebagai dalil atau penjelasan tambahan dan pendapatnya juga beliau sertakan dalam kitab Tafsir. Adapun perbedaan Hamka dan Bisri Mustofa dalam menafsirkan surah al-Iklas yaitu dalam segi bahasa, Hamka berbahasa indonesia sedangkan Bisri Mustofa berbahasa jawa ngoko halus