Pemecahan Masalah Quarter Life Crisis Perspektif Al-Qur’an (Studi Surah Al-Dhuha> Menurut Bintu Sya>thi’ dalam At-Tafsi>r Al-Bayani > Lil Al-Qur’an Al-Karim)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya menjadikan manusia semakin dihadapkan dengan tuntutan, tantangan dan ujian. Manusia yang sedang dalam fase emergening adlthood atau masa transisi dari remaja menuju dewasa akan dihadapkan dengan berbagai persoalan hidup. Ada yang mampu melewati ujiannya, namun ada pula yang terjebak dalam krisis emosional yang disebut quater life crisis. Al-Qur’an sebagai shahil li kulli zaman wa makan memberikan jawaban dari segala persoalan hidup, seperti turunya surah al-Dhuha > kala itu yang memberikan jawaban atas kegalauan, dan kesedihan Nabi Muhammad Saw mengenai wahyu yang tak kunjung datang. Namun dizaman sekarang dengan berbagai persoalan yang lebih kompleks, AlQur’an perlu ditafsirkan secara kontekstual agar pesannya dapat diambil untuk menjawab problema di zaman modern ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penafsiran Aisyah Abdurahman ( Bintu Syathi’ ) berkaitan dengan surah al-Dhuha> dan analisanya sebagai pemecahan masalah quarter life crisis. Penulis memaparkan penafsiran Bintu Syathi’ untuk mengembangkan penelitian terdahulu terkait quarter life crisis karena belum ada yang menjelaskan terkait hal tersebut dengan tafsir surah al-Dhuha secara ontekstualisasi Bintu Syathi’, khususnya sebagai pemecahan masalah quarter life crisis. Penelitian ini menggunakan penelitian library research(penelitian kepustakaan) yaitu dengan mengumpulkan sumber data primer dan sekunder, kemudian data tersebut dikaji dengan metode deskriptif-analisis. Kesimpulan penafsiran kontekstual Bintu Syathi’ dalam surah al-Dhuha terkait pemecahan masalah quarter life crisis adalah menyakini bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang berada dalam masalah, bersikap optimis, menjaga diri, merasa cukup dan bersabar serta bersyukur.