Mardam, NIM.1922115 and Abdul Waid,S.H.I., M.S.I, . (2023) Penyelesaian Sengketa Tanah Hibah Kepada Anak Angkat dalam Tinjauan Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Candirenggo Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen). Diploma thesis, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama ( IAINU) Kebumen.
1 JUDUL SKRIPSI MARDAM.pdf - Published Version
Download (808kB)
BAB I.pdf - Published Version
Download (966kB)
BAB II.pdf - Published Version
Download (848kB)
BAB III.pdf - Published Version
Download (431kB)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (556kB)
BAB V.pdf - Published Version
Download (14kB)
Daftar Pustaka Fix.pdf - Published Version
Download (415kB)
Abstract
ABSTRAK
Mardam: Penyelesaian Sengketa Tanah Hibah Kepada Anak Angkat dalam Tinjauan Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Candirenggo Kecamatan Ayahix Mardam: Settlement of Granted Land Disputes to Adopted Children in a Review of Islamic Law (Study case in Candirenggo Village, Ayah District, Kebumen
Kabupaten Kebumen). Dalam Hukum Islam, seseorang diperbolehkan memberikan atau menghadiahkan sebagian atau seluruh harta kekayaannya ketika masih hidup
kepada orang lain yang disebut ”hibah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan tepatnya di Dukuh Teba
Kidul Desa Candirenggo Ayah Kebumen, sebagai lokasi penelitian. Sedangkan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif, dimana penulis cenderung
memilih informasi yang dapat mengetahui dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui permasalahan secara mendalam. Pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, maka kemudian diadakan analisa data yaitu membahas dan menguraikan data, menjalaskan data, sehingga data tersebut pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2023. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan menunjukkan bahwa (1) Pada
dasarnya praktik orang tua yang mengangkat anak di Desa Candirenggo dengan alasan tidak adanya keturunan, membantu keluarga saudara terdekat yang susah
dalam perekonomian, rasa kekeluargaan, tidak adanya pewaris harta, rasa kesepian dan sebagai pancingan untuk mempunyai keturunan. (2) Tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Candirenggo menganggap anak angkat bukan sebagai ahli waris
bagi harta warisan keluarga. Hal ini dikarenakan anak angkat tidak mempunyai hubungan darah maupun perkawinan dengan orang tua angkatnya. (3) KHI tidak mengakui adanya kedudukan anak angkat terhadap harta warisan dari orang tua
angkat. Artinya anak angkat tidak berhak atas harta warisan orang tua angkat. Akan tetapi, dalam pasal 209 KHI menjelaskan bahwa keberadaan anak angkat mempunyai
hak wasiat wajibah sebanyak- banyaknya 1/3 dari harta warisan orang tua angkat
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Abdul Waid,S.H.I., M.S.I |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah Ushuludin dan Dakwah > Akhwal Syakhsiyyah |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@iainu-kebumen.ac.id |
Date Deposited: | 21 Oct 2023 04:46 |
Last Modified: | 21 Oct 2023 04:46 |
URI: | http://eprints.iainu-kebumen.ac.id/id/eprint/984 |