Ahlu al-Bait menurut Syi’ah (Telaah atas Penafsiran at-Thabarsi dalam Kitab Majma’ al-Bayan Fi tafsir AL-Qur’an)

Ahlu al-Bait merupakan keluarga Rasulullah SAW yang mendapatkan keistimewaan dan keutamaan dari Allah SWT. Banyak perbedaan pendapat dari semua golongan terkait makna dan siapa saja yang disebut sebagai keluarga Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini penulis meneliti ahlu al-Bait dalam Q.S. alAhzab ayat 33 dalam pandangan Syi’ah dengan menggunakan tafsir majma’ alBayan fi tafsir Al-Qur’an karya At-Thabarsi. Alasan saya memilih tafsir ini karena sang mufassir merupakan syi’ah namun beliau tidak terlalu ekstrim ke satu golongan itu dalam menafsirkan sebuah ayat. Nantinya akan tercipta hasil penelitian makna dan siapa saja yang termasuk ahlu al-Bait menurut perspektif dari at-Thabarsi dalam kitab tafsirnya. Terkait jenisnya, penelitian ini termasuk dalam kategori kepustakaan (library research) dan sifatnya adalah deskriptif kualitatif, sehingga data yang diperoleh adalah berasal dari ayat-ayat Al-Qur’an dan enafsirannya, baik itu bersumber dari kitab, buku, jurnal, artikel maupun karya ilmiah yang sesuai dengan objek kajian yang relevan dengan pokok atau rumusan masalah. Penulis menggunakan pendekatan metode deskriptif analysis, dengan teknik memaparkan, mempelajari, dan menganalisis semua data yang berkaitan dengan pembahasan. Teori yang saya gunakan adalah teori dari hermeneutika gadamer untuk menghasilkan penilitian yang lebih detail. Untuk hasil penelitian dari makna ahlu al-Bait dalam tafsir majma ‘alBayan fi tafsir Al-Qur’an menjelaskan bahwa dalam Q.S. Al-Ahzab ayat 33, yaitu ahlu al-Bait hanya 5 orang, yaitu Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib, Hasan, Husain dan Fatimah, dan terkait dengan ma’shum atau terhindar dari dosa, itu hanya berlaku untuk ahlu al-Bait saja.