TAFSIR TOLERANSI BERAGAMA DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif atas Tafsir Jami’ al-Bayan fi Ta’wil Al-Qur’an Karya Ibnu Jarir Ath-Thabari dan Fi Zhilal Al-Qur’an Karya Sayyid Quthb)

Permasalahan umum yang diangkat oleh peneliti adalah tentang Toleransi Beragama. Berawal dari keberagaman agama yang mengharuskan penganutnya untuk memahami tentang batasan dan prinsip dalam bertoleransi yang sesuai dengan ajaran Al-Qur‟an, agar tercipta suatu keharmonisan dalam bermasyarakat, namun tidak boleh saling mengorbankan keyakinan agama demi bertoleransi. Penelitian ini dilakukan dengan mencari ayat-ayat toleransi beragama dalam Al-Qur‟an, menyusun ayat-ayat toleransi secara tematik, memahami korelasi ayat, memperhatikan asbabun nuzul untuk memahami konteks ayat, melengkapi pembahasan dengan literatur, buku, artikel, dan sebagainya yang berkaitan dengan tema toleransi beragama, menganalisis ayat-ayat yang telah dihimpun secara tematik dalam kitab tafsir tematik Jami’ Al-Bayan fi Ta’wil AlQur’an dan Fi Zhilalil Al-Qur’an yang terakhir mengkomparasikan 2 penafsiran tersebut kemudian mencari relevansinya dalam keberagaman di Indonesia. Dari penelitian ini ditemukan toleransi beragama dalam Al-Qur‟an yang dikemukakan oleh Ath-Thabari yang lebih menjaga seutuhnya keyakinan kita dengan cara beribadah secara khusyuk dan tidak mencampur baurkan ibadah orang lain serta menghindari mendalami ajaran agama lain. Sedangkan Sayyid Quthb setuju dengan toleransi agama atas dasar prinsip bahwa batasan toleransi antar umat beragama adalah masalah akidah tidak bisa dipaksakan dengan kekuasaan, namun setiap individu harus memiliki prinsip dan pendirian yang tegas.