STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PENDIDIKAN DI MTS MA’ARIF NU 07 SELAKAMBANG KABUPATEN PURBALINGGA

Abstrak :
Komunikasi Pemasaran dalam dunia pendidikan sudah menjadi suatu kebutuhan, agar lembaga pendidikan dapat dikenal dan mendapat tempat di hati masyarakat sehingga menyekolahkan anak-anak mereka di lembaga pendidikan yang sesuai harapan. MTs Maarif NU 07 Selakambang sebagai salah satu lembaga layanan pendidikan selalu berusaha meningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan agar dapat memuaskan para pelanggan pendidikan, yaitu siswa, orangtua, dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan: mengetahui pengembangan layanan pendidikan sebagai strategi pemasaran pendidikan di MTs Ma’arif NU 07 Selakambang Kabupaten Purbalingga dan mengetahui sebab penurunan jumlah peserta didik pada tiga tahun terakhir (2019/2020 s.d 2021/2022. Peneltian ini merupakan peneltian kualitatif. Waktu peneltian Januari sampai Maret 2022. Bertempat di MTs Maarif NU 07 Selakambang Kabupaten Purbalingga. Tehnik pengumpulan data dengan observasi, studi dokumen, dan wawancara. Dengan analisis data model interaktif (interactive models) yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman dalam Moleong yang dimulai dari reduksi data. Displai data, pengambilan kesimpulan dan verifikasi yang dilakukan sewaktu penelitian berlangsung, yang dapat diuraikan. Hasil penelitian, MTs Ma’arif NU 07 Selakambang Kabupaten Purbalingga secara geografis terletak di jalan raya Selakambang, dengan didukung oleh masyarakat desa sekitarnya merupakan warga NU. Penurunan jumlah siswa lima tahun terakhir, menunjukkan penurunan minat orangtua untuk menyekolahkan anak di MTs Ma’arif NU 07 Selakambang, diperkukan promosi melalui layanan pendidikan yang berkualitas, prestasi akademik dan non akademik, pengembangan pembiasaan agar orangtua merasa nyaman menyekolahkan anak MTs Ma’arif NU 07 Selakambang. Ketercukupan pendidik dan tenaga kependidikan MTs Ma’arif NU 07 Selakambang membutuhkan peningkatan profesionalisme guru dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran, dan pembimbingan harus dilakukan guru. Sarana ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah ada. Ruang UKS butuh pembenahan dengan jumlah siswa 228. WC merupakan hal yang mendesak untuk dicukupi, karena WC sarana penting dalam kualitas layanan sekolah. Program pembiasaan masih bersifat akademik. Pembiasaan pembentukan sikap dan karakter yang membuat orangtua nyaman menyekolahan anak belum ada. Promosi melalui komunikasi untuk memotivasi orangtua menyekolahkan anak dilakukan dengan kunjungan dari rumah ke rumah, brosur, kerja sama dengan SD/MI terdekat.