Perempuan Sebagai Sumber Syahwat (Analisis Metode Mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir dalam QS. Ali Imran [3]: 14

Mudrikah Zain, Perempuan Sebagai Sumber Syahwat (Analisis Metode Mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir dalam QS. Ali Imran [3]: 14. Skripsi ini merupakan hasil penelitian secara mendalam tentang hal yang selama ini berkembang dimasyarakat, yaitu mengenai perempuan sebagai sumber fitnah. Opini ini muncul karena penafsiran ayat Al-Qur’an yang dilakukan secara tekstual. Hal ini tentu saja sangat merugikan perempuan, karena ruang gerak perempuan menjadi terbatas. Ia tidak bisa bertingkah bebas seperti laki-laki. Padahal telah kita ketahui bersama bahwa Al-Qur’an adalah pedoman bagi seluruh umat Islam baik laki-laki maupun perempuan. Al-Qur’an tidak mungkin hanya berpihak pada satu jenis kelamin saja, pasti berlaku untuk keduanya. Hal ini dapat dicapai jika penafsiran Al-Qur’an tidak hanya dilakukan secara tekstual, ayat AlQur’an harus ditafsirkan dengan melihat semua aspek yang nantinya akan adil untuk keduanya laki-laki dan perempuan. Sejauh ini telah banyak metode dan pendekatan penafsiran yang digagas oleh mufasir di berbagai penjuru dunia. Salah satunya yaitu metode mubadalah yang diprakarsai oleh Faqihuddin Abdul Kodir, yaitu seorang ulama feminis yang aktif pada forum-forum kajian gender. Metode mubadalah memang tergolong metode baru dalam penafsiran Al-Qur’an, ini terbukti dari belum banyak kajian maupun penelitian ilmiah yang membahas tentangnya. Meskipun mubadalah merupakan metode baru, namun respon umat Islam khususnya ulama yang aktif menegakkan kesetaraan gender dan orang-orang yang fokus pada kajian feminis sangat baik dan banyak dari kalangan masyarakat yang menyambut baik lahirnya metode mubadalah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research karena menggunakan sumber data pustaka sebagai acuannya. Adapun yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat dan mengolah bahan penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu sebuah penelitian yang menjelaskan, menganalisa, dan menafsirkan data yang ada, misalnya situasi yang
ada, kejadian yang dialami, dan lain sebagainya. Hasil penelitian penulis yang penulis lakukan menunjukkan tidak hanya pesona perempuan saja yang bisa menjadi sumber syahwat dan menjadikan lalai akan
kewajiban beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa. Tetapi laki-laki juga bisa menimbulkan hal yang sama pada perempuan, karena laki-laki dan perempuan
diciptakan dengan fitrah untuk tertarik pada lawan jenis. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan pada bab pembahasan maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: laki-laki maupun perempuan harus saling
menundukkan pandangannya dari lawan jenis, keduanya harus sama-sama menjaga kehormatan dan pesonanya. Tidak ada yang lebih baik dihadapan Alloh subhanahu
wa ta’ala baik laki-laki maupun perempuan, karena yang membedakan manusia hanyalah ketakwaannya bukan jenis kelamin maupun yang lainnya.
Kata Kunci: Mubadalah, Pesona, Syahwat