KISAH NABI MUSA DAN NABI KHIDIR (MUNASABAH AYAT DALAM TAFSIR AL-MISBAH)

ABSTRAK
Akhmad Mudasir, 2020. Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir (Munasabah
dalam Tafsir Al-Misbah). Pembimbing Shohibul Adib, S.Ag., M.S.I dan
Nihayatul Husna, Lc., M.Hum.
Penelitian ini bertujuan menguraikan bagaimana penafsiran M. Qurais Shihab
terhadap kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, yang terdapat dalam Tafsir Al�Misbah. Kemudian juga bertujuan menguraikan munasabah ayat pada kisah Nabi
Musa dan Nabi Khidir, yaitu dalam surah Al-Kahfi ayat 60-82. Dalam melakukan
penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif. Dengan jenis penelitian
kepustakaan, yaitu mencari data-data penelitian yang bersumber dari kitab atau
buku, skripsi atau tesis, dan jurnal yang relevan dengan judul penelitian. Supaya
mendapatkan data yang sesuai, peneliti menggunakan pendekatan analisis
deskripstif, yaitu menganalisis data-data kemudian mendeskripsikannya.
Dari hasil penelitian tentang munasabah dalam Kisah Nabi Musa as. dan Nabi
Khidir as. dalam Tafsir Al-Misbah, peneliti memperoleh data bahwa, ayat-ayat
dalam kisah tersebut mempunyai munasabah ayat satu sama lainnya. Munasabah
antara ayat 60-82 surah Al-Kahfi, ada yang dalam bentuk munasabah secara jelas
dan ada juga yang samar-samar bentuk munasabahnya. Misalnya, antara ayat 74
dengan ayat 80, sudah terlihat munasabahnya, ayat 80 merupakan penjelas bagi
ayat 75. Kemudian antara ayat 60-61, munasabahnya tidak terlihat jelas, namun
dapat dipahami dari segi alur kisahnya, bahwa kedua ayat tersebut bersambung.
Namun, secara keseluruhan, munasabah yang terdapat dalam kisah Nabi Musa as.
dan Nabi Khidir as. adalah Al-Takhallus, karena kisah tersebut dikisahkan secar