PEMAHAMAN SUAMI ISTRI TERHADAP TAKLIK TALAK (Studi Kasus Di Desa Caruban Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen)

Di Masyarakat, pengucapan taklik talak sebenarnya masih belum begitu dipahami arti dan maksud tujuannya dari konsep taklik talak tersebut, dan banyak dari mereka mengucapkan sighot (kata) taklik hanya sekedar untuk dijadikan tradisi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemahaman suami istri terhadap taklik talak dan bagaimana penerapan sighat taklik talak dalam kehidupan berumah tangga untuk mencapai keluarga yang sejahtera terutama di Desa Caruban Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini, peneliti secara langsung akan
turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dan akan berhadapan secara langsung dengan objek dari penelitian ini, yaitu suami istri yang menikah pada tahun 2015 s.d 2022 di Desa Caruban Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakanpendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis empiris adalah penulis mengidentifikasi dan mengkonsepsikan hukum sebagai institusi sosial yang riil dan fungsional dalam sistem kehidupan yang nyata, menekankan penelitian yang bertujuan memperoleh pengetahuan hukum secara empiris dengan jalan terjun langsung ke obyeknya. Adapun metode yang digunakan peneliti adalah metode wawancara, dokumentasi dan analisis data. Berdasarkan hasil dari penelitian ini yang berfokus pada pemahaman suami istri terhadap taklik talak, bahwa sebagian besar pasangan suami istri yang tidak mengetahui taklik talak dikarenakan kurangnya sosialisasi tentang Bimbingan Perkawinan dari KUA daerah setempat. Selain itu banyak dari mereka yang kurang menguasai pengetahuan tentang taklik talak, namun sebenarnya suami istri dapat mudah memahami taklik talak dan fungsinya dalam pernikahan saat merekadiberitahu isi dari sighat taklik talak.