HUBUNGAN NASAB ANAK HASIL ZINA DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN NOMOR 802/Pdt.G/2022/PA.Kbm PERSPEKTIF HUKUM KELUARGA ISLAM DAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII/2010

ABSTRAK
ZAAIROTUL AULIYAAIS SA’IDAH, 1922122. Hubungan Nasab Anak Hasil Zina dalam Putusan Pengadilan Agama Kebumen Nomor
802/Pdt.G/2022/PA.Kbm Perspektif Hukum Keluarga Islam dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nasab (kekerabatan) terhadap anak hasil zina. Bahwa anak hasil zina dalam pandangan hukum keluarga Islam hanya memiliki hubungan secara keperdataan dan nasab dari
ibunya dan keluarga ibunya. Keadaan ini berbeda pandangan jika melihat pada putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010 yang menyatakan anak di luar perkawinan memiliki hubungan keperdataan dengan ayah biologisnya dan keluarga ayahnya jika mampu dibuktikan menggunakan pengetahuan dan
teknologi dengan alat bukti seperti DNA. Penelitian ini menjelaskan bagaimana hubungan nasab anak hasil zina
menurut hukum keluarga Islam dan perspektif putusan MK No.46/PUU-VIII/2010 terhadap putusan Pengadilan Agama Kebumen Nomor 802/Pdt.G/2022/PA.Kbm. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian yuridis
normatif. Bahan primer dari penelitian ini berasal dari Putusan Pengadilan Agama Kebumen Nomor 802/Pdt.G/2022/PA.Kbm, Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 46/PUU-VIII/2010, buku-buku, skripsi, jurnal yang terkait dengan permasalahan ini. Pendekatan yang penulis pakai adalah pendekatan kasus (case approach). Sedangkan metode analisis data yang penulis gunakan adalah
deskriptif kualitatif